Jakarta - Otoritas Bandar Udara (Bandara) Banyuwangi, Jawa Timur, menutup aktivitas penerbangan karena terdampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung, Bali. Otoritas bandara masih melakukan observasi lapangan untuk melihat kelanjutan dari penutupan tersebut.
General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius menjelaskan, penutupan Bandara Banyuwangi dilakukan pada pagi ini hingga pukul 09.00 WIB. Akibat penutupan tersebut ada enam penerbangan dari tiga maskapai yang terdampak.
"Ada penerbangan Garuda Indonesia dari Surabaya, NAM Air dari Jakarta dan Citilink dari Jakarta juga," jelas dia kepada Liputan6.com, Senin (3/7/2018).
Penerbangan tersebut merupakan datang (landing) dan pergi (take off) sehingga ada enam penerbangan yang terdampak akibat penutupan bandara yang terletak di Desa Blimbingsari Rogojampi tersebut.
Saat ini pihak Bandara Banyuwangi tengajh melakukan observasi lapangan untuk melihat apakah penutupan tersebut akan dilanjutkan.
Menurut Anton, dari wilayah darat masih terlihat butiran debu di runway sehingga ada kemungkinan perpanjangan penutupan.
"Untuk wilayah udara itu otoritas di BMKG, jadi kami menunggu dari BMKG. Saat ini kami sedang membersihkan wilayah darat," tutup dia.
Agung yang paling aktual atau terbaru.
"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak," sebut PVMBG.
Tidak ada komentar: