Palu - Akibat gempa dan tsunami, rumah warga Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) banyak yang hancur. Prihatin dengan kondisi itu, salah satu orang terkaya di Indonesia yang juga CEO Mayapada Grup Prof Dato Sri Tahir berniat membangun rumah warga yang rusak.
Hal itu dia sampaikan setelan berkomunikasi dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola. Dalam pertemuan tersebut Longki menyampaikan ada 2 lokasi perumahan yang rusak parah.
"Di sini ada 2 lokasi parah perumahannya, cuma masih proses evakuasi. Diselesaikan dulu baru setelah itu bisa ditetapkan (pembangunannya). Tapi 2 lokasi itu tidak mungkin lagi dibangun. Harus relokasi, memang belum bisa sekarang. Kalau Pak Tahir mau bantu setelah evakuasi," kata Longki di Palu, Selasa (2/10/2018).
Merespons penjelasan Longki, Tahir siap membangun rumah warga Palu yang rusak akibat gempa.
"Kalau dari kami Tahir Fondation kita tidak hanya mau bangunkan rumahnya. Kalau bisa membangun mata pencahariannya," jelas Tahir.
Terkait bantuan rumah tersebut, Tahir menilai ada teknologi pembangunan rumah yang hanya membutuhkan waktu 3 bulan, yakni konsep bongkar pasang (knock down). Konsep tersebut bisa diaplikasikan di Palu.
"Jadi kalau tempat tinggal kan relatif ya. Usul saya sekarang kita ada rumah knock down itu cepat 3 bulan selesai, bisa tahan 25 tahun," sebutnya.
"Kalau knock down rata rata tahan gempa, bisa tahan 25 tahun, cukup baik lah," sambungnya.
Tahir mengupayakan akan membangunkan sejumlah rumah yang rusak akibat bencana itu hingga selesai. (zlf/zlf)
Tidak ada komentar: