Surabaya - Kebakaran yang menghanguskan 17 rumah di Kapasan Dalam, Simokerto, Surabaya mendapat perhatian dari Wali Kota Risma. Risma sempat marah karena PMK kesulitan masuk ke lokasi.
Kemarahan Risma terjadi, karena saat PMK akan masuk ke lokasi mengalami kesulitan karena terhalang kabel lampu yang melintang. Selain itu banyaknya portal dan mobil warga yang terparkir di badan jalan, juga turut menghalangi mobil PMK.
"Jadi saya minta sekali lagi, nanti dibersihkan semua kabel yang di tengah jalan itu. Saya minta dibersihkan semua di situ. Nanti saya ganti PJU nya. Yang kedua jalan utama itu harus bersih pak, supaya ndak ganggu kalau ada itu (kebakaran)," kata Risma saat mengunjungi lokasi kebakaran di Kapasan Dalam, Minggu (9/12/2018).
Pemkot Surabaya kata Risma juga akan membantu meringankan penderitaan korban kebakaran. Selama tujuh hari ke depan, Pemkot Surabaya akan membuka Posko Terpadu untuk tempat tinggal sementara para korban. Selama tinggal di Posko Terpadu, ia memastikan bahwa para korban mendapat bantuan makanan selama tiga kali sehari.
"Saya akan bantu, minimal akan bantu meringankan, tujuh hari akan kita rawat, makanannya dari kita semua. Nanti juga kita bantu pakaian," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan, di Posko Terpadu, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai keperluan untuk para korban. Seperti kasur, bantal, selimut, peralatan mandi, obat-obatan, pakaian layak dan makanan.
"Kami juga telah menyiapkan dokter untuk pemeriksaan kesehatan mereka dan psikolog untuk pendampingan," ungkapnya.
Ia menambahkan selama tujuh hari, pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para korban. Nantinya, setelah tujuh hari ke depan, pihaknya akan kembali mengkomunikasikan terkait tempat tinggal selanjutnya para korban.
"Setelah tujuh hari, nanti akan kita komunikasikan lagi, apakah mereka masih ingin tinggal di Posko Terpadu," pungkasnya.
Tidak ada komentar: